Sabtu, 09 Juni 2012

Turki Terjemahkan Injil Barnabas

(Dimuat di Republika, Sabtu, 9 Juni 2012)

Oleh Deden Mauli Darajat (Kontributor Republika di Ankara, Turki)

Munculnya kitab kuno di Turki pada Februari 2012, yang diyakini sebagai Injil Barnabas, membuat perdebatan di dunia internasional makin panas.

Namun, perdebatan masih berkutat soal klaim benar tidaknya kitab itu sebagai Injil Barnabas. Adu pendapat belum masuk ke ranah isi kitab yang memang belum diterjemahkan oleh Pemerintah Turki.

Kepala Direktorat Jenderal Museum dan Aset Budaya Turki, Zulkuf Yilmaz, mengakui, memang ada satu kitab kuno yang masuk ke Museum Etnografi Turki pada Februari 2012. Kitab itu diberikan militer ke museum, setelah selama 12 tahun tersimpan di dalam lemari besi di kantor Pengadilan Tinggi Ankara.

Zulkuf berjanji, direktoratnya akan segera menganalisis isi kitab itu. Rencananya, kitab setebal 40 lembar itu akan dikirim ke Laboratorium Pusat Bahasa Turki untuk diteliti lebih lanjut. “Di laboratorium itu akan dianalisis dan diterjemahkan isinya,“ ungkap Zulkuf kepada televisi Hurriyet.

Injil Barnabas versi Turki ini ditulis di atas kulit hewan yang ber warna cokelat kehitaman. Penulisnya menggunakan tinta dari emas dan isinya dalam bahasa Aramaic, bahasa yang diperkirakan bahasa ibu Yesus Kristus. Umur kitab ini diduga mencapai 1.500 tahun.

Ada tiga versi Injil Barnabas, yakni Injil Barnabas berbahasa Italia, Injil Barnabas berbahasa Spanyol, dan terakhir yang ditemukan di Turki. Manuskrip Injil Barnabas versi Spanyol hilang dari peredaran, namun sebagian teksnya muncul di transkrip pada abad ke-18.

Munculnya Injil Barnabas di Turki yang ternyata berbahasa Aramaic menjadi penting karena bisa jadi inilah kitab yang lebih tua dari dua kitab sebelumnya. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Ertugrul Gunay juga percaya kalau kitab Barnabas asal Turki ini adalah versi asli Injil Barnabas.

Dari dua versi itu terungkaplah versi lain soal Yesus Kristus dan munculnya Islam serta Nabi Muhammad SAW. Itu mengapa Injil Barnabas disebut ajarannya lebih paralel dengan Islam.

Dalam analisisnya, majalah Y-Jesus asal Amerika Serikat me nyatakan, isi teks secara efektif menyangkal keilahian Yesus dan menolak konsep tri ni tas, kepercayaan Kristen yang mendefinisikan Allah dalam ti ga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus. 

Laporan itu juga menya takan dalam teks, Yudas Iska riot disebut sebagai orang yang mati disalib dan bukan Yesus. Dalam Perjanjian Baru, Yudas disebut mengkhianati Yesus.

Perdebatan soal isi dua ki tab Barnabas sebelumnya pun kembali marak setelah Injil Bar nabas Turki muncul. Phil Law ler, editor Catholic World News (CWN), menyatakan, kitab Barnabas Turki dapat saja diterima. Namun, karena manus krip itu belum diterjemahkan, ti dak ada yang tahu persis apa isi dari kitab itu.

Phil mengatakan, satu me dia Iran, Basij, melaporkan pe ne muan Kitab Barnabas Turki ini. Oleh Basij disebutkan, Injil Barnabas Turki ditulis pada abad ke-5 atau ke-6 Masehi.

Phil membantah keras pendapat ini. Argumen yang dia aju kan adalah, Barnabas hidup ber samaan dengan Yesus Kristus dan termasuk 12 muridnya. “Ini pasti ditulis oleh seseorang yang mengaku mewakili Bar nabas,” kata Phil, seperti dikutip Daily Mail.

Ramalan tentang datangnya Nabi Muhammad SAW yang tertulis dalam Kitab Barnabas sebelumnyna juga ia sangkal. Sebab, menurut Phil, aspek pe nanggalan manuskrip itu sa ngat penting. “Jadi, apa yang Tur ki miliki sekarang adalah se buah dokumen tua, tetapi ka mi meragukan kitab yang saat ini diperdebatkan,” kata Phil.

Teolog Turki, Omer Faruk Har man, mengatakan, untuk meng ungkap berapa usia Kitab Barnabas Turki itu perlu diada kan riset mendalam. “Scan il mi ah dari kitab mungkin sa tu-satu nya cara untuk meng ung kapkan berapa usia sebenar nya,” ujarnya kepada Todays Zaman.

Analis terorisme dan peng amat Iran dari Christian Broadcasting Network, Erick Stakel beck, mengatakan, kemunculan Injil Barnabas Turki adalah akal-akalan Iran. Menurut dia, pemberitaan Injil Barnabas oleh media Iran, Basij, merupakan bentuk propaganda rezim Iran ter hadap umat Kristen. (bersambung) ed: stevy maradona

0 komentar:

Posting Komentar