Kamis, 10 Januari 2013

Hadiah Ulang Tahun (India-6)





Sebelum berangkat ke India saya menelepon ayah, ibu dan saudara-saudara saya. Ini sudah menjadi kebiasaan saya ketika akan bepergian, baik ke luar kota maupun ke luar negeri. Tujuannya selain mereka tahu saya akan kemana, juga yang paling penting adalah mereka mendoakan saya agar selamat dalam perjalalan dan saat kembali.


Di akhir pembicaraan kami melalui skype itu, ayah saya menyeletuk dari belakang, bahwa ulang tahun saya akan berlangsung di India. Dan saya langsung tersadar tentang itu. Tahun lalu, saya pulang ke Indonesia untuk riset tesis sengaja memilih tanggal 9 Maret 2012, beberapa hari sebelum ayah saya berulang tahun.


Setelah shalat subuh di hari ulang tahun ayah saya, ibu saya membawakan sepiring gorengan gemblong alias uli yang masih hangat. Tidak lupa ibu saya membawakan semur daging sebagai pelengkap dalam sajian gemblong untuk kami. Saat makan gemblong itu saya berbisik kepada ayah saya, selamat ulang tahun. Ayah saya terkaget dan ia juga baru sadar kalau hari itu beliau ulang tahun. Sederhana memang.


Kamis pagi, 20 Desember 2012, para delegasi Simposium Internasional PPI Dunia diundang untuk sarapan pagi bersama Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Selain presiden, ada beberapa menteri yang juga hadir dalam pertemuan di KBRI New Delhi itu. Dan kamis itu adalah hari ulang tahun saya.


Usai sarapan pagi dan sebelum berphoto bersama Presiden saya berbisik kepada Menko Polhukam, Djoko Suyanto, mengabarkan kalau saya berulang tahun sekaligus meminta doanya. Pak Menko Polhukam mengucapkan selamat dan berdoa untuk saya, “selamat dan semoga sukses,” katanya sembari tersenyum.


Saat itu saya berharap tidak ada yang tahu tentang tanggal lahir saya. Namun sayang harapan saya pupus, karena media sosial mengumumkan hari kelahiran para pemilik akun di sana, terutama facebook. Selain itu, panitia juga meminta formulir dan photocopy paspor kami para peserta SI PPI Dunia. Dari sana mereka tahu tentang profil kami.


Salah seorang panitia mengucapkan selamat kepada saya, dan saya menjawab terimakasih. Untungnya saat itu hanya saya dan panitia itu saja. Sialnya, usai seminar di kampus Universitas Jawaharlal Nehru, si panitia tadi mengucapkan hal yang sama, bedanya ia lebih keras mengucapkannya agar orang lain mendengar ucapan tersebut.


Saya tersenyum dan langsung kabur. Tujuannya menghindar dari teman-teman peserta SI PPI Dunia. Namun, semuanya sudah telanjur. Satu persatu mereka menyalami saya dan mengucapkan selamat ulang tahun. Saya terharu. Dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada mereka semua.


Di kamis malam, kami para peserta berphoto bersama usai agenda hari itu selesai. Setelah berphoto beberapa teman di samping saya memegang tangan dan kaki saya. Mereka mengangkat dan mengayunkan badan saya. Dan melepaskan begitu saja. Gubrak. Sakit sih, tapi tak apalah. Itu sebagai ungkapan ucapan selamat ulang tahun untuk saya.


Dan benar apa kata teman saya Dicky, sebelum saya berangkat ke India. Dicky mengatakan kalau keberangkatan saya ke India adalah sebagai hadiah ulang tahun saya. Bagi saya ini lebih dari sekadar hadiah, ini adalah bentuk kasih sayang Tuhan kepada hambaNya yang lemah ini.


(bersambung)

4 komentar:

  1. den,ternyata ketika kita ketemu kemarin di Delhi ente ulang tahun ya.selamat den.sayang cuma ketemu beberapa menit.ane disuruh masuk bus setelah sesi foto.ga nyangka bisa ketemu ente lagi di Delhi.mudah2an bisa ketemu lagi secepatnya.sukses den

    BalasHapus
  2. haturnuhun, san. iya euy kenapa cuma sebentar yah. harusnya kita ngopi-ngopi dulu..hehe, amin makasih doanya, sukses oge kanggo ente boss

    BalasHapus
  3. makasih ketua wihdah ppmi mesir atas kunjungan dan ucapannya :)

    BalasHapus