Kang Deden

Tidak ada awal, akhir ataupun pertengahan, sebab yang ada hanyalah perjalanan.

Kang Deden

Orang besar ialah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Kang Deden

Berlarilah mengejar impian. Disana terdapat indahnya kehidupan.

Kang Deden

Berjalanlah, engkau akan mendapatkan banyak pelajaran.

Kang Deden

Tenangkan hatimu, karena itu sumber kebahagiaan.

Jumat, 24 April 2020

MENGAPA HARUS TAKWA? (1)


Oleh: Deden Mauli Darajat


Membaca ayat tentang kewajiban puasa Ramadhan kita akan berhenti di akhir ayat dengan kata: takwa. Lengkapnya begini, kata Allah, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, QS. Al-Baqarah (2:183). Pertanyaannya adalah mengapa harus takwa?

Beberapa ayat yang saya temui (ini mungkin bisa lebih banyak lagi), ternyata ayat-ayat tentang takwa itu hampir menjadi kata kunci dari berbagai pekerjaan dan kegiatan kita sebagai manusia.

Yang pertama, misalnya, tentang pakaian. Allah berfirman dalam QS Al-Araf (7:26). Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Ayat ini menjelaskan bahwa pakaian ini penting sebagai penutup aurat dan sebagai identitas. Pakaian terbaik adalah takwa.

Yang kedua, tentang perbekalan. Hidup yang kita alami dan yang akan kita jalani, harus memiliki perbekalan. Misalnya, di tengah wabah Covid-19 ini, yang beberapa barang sudah langka dan bahan pokok merangkak naik harganya, mau tidak mau kita harus punya bekal. Ayat yang satu ini sebenarnya tentang perbekalan haji. Untuk ibadah haji, umat Islam diminta untuk berbekal. Kata Allah dalam QS. Al-Baqarah (2:197) Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bekal yang terbaik adalah: takwa!

Yang ketiga, tentang keberagaman manusia. Firman Allah menyebutkan dalam QS. Al-Hujurat (49:13) Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Manusia terbaik adalah yang paling takwa!

Dari ketiga ayat di atas dapat disimpulkan bahwa semua hal yang terbaik adalah takwa. Pakaian, bekal, hingga manusia terbaik adalah yang paling takwa. Pakaian dan bekal adalah kebutuhan pokok manusia. Dari beragam makhluk ciptaan Allah hanya manusia yang mengenakan pakaian. Pakaian pun dapat dikatakan sebagai identitas. Semakin pakaiannya keren, maka orang biasanya akan menghormatinya.

Bekal berupa apa pun dibutuhkan oleh manusia. Misalnya, seorang pelajar, santri atau mahasiswa ia pasti membutuhkan bekal, biasanya diberi oleh orangtuanya. Dan apapun ibadahnya manusia harus berbekal, minimal bekal ilmu dan pengetahuan akan ibadah-ibadah tersebut.

Dan terakhir, kita manusia diciptakan dengan beragam bentuk, suku dan bangsa. Tujuannya adalah untuk saling mengenal. Dan Allah Yang Maha Mengenal. Karena itu Allah mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bertakwa. Sebab Allah tidak melihat fisik, baik itu pakaian, perbekalan, maupun rerupa yang dipercantik secara lahiriyah. Sebab Allah melihat yang lebih dalam yaitu takwa.

Pertanyaannya, apa itu takwa? (bersambung).