*Catatan Perjalanan Haji Bagian-1
(Sebelumnya ijinkan saya menuliskan sebuah catatan perjalanan haji, yang dimulai dengan catatan singkat, entah apa namanya, puisi atau bukan. Selamat menikmati pembaca yang budiman)
Pencarian cinta tak usah dipaksa
Saat rindu tak bertemu
Sinar mentari di bayang-bayang menara
Masjid yang diharamkan
Untuk kita berbuat segala maksiat
Aku duduk termenung
Melihat berbagai pigmen
Yang melekat pada jasad manusia
Tak ada kesamaan dalam luar
Tapi kuyakin semua sama dalam hati
Menuju ridha Ilahi
Sebab, di titik ini tak ada cinta
Melebihi cinta-Nya
Tak juga menemukan rindu
Karena disinilah rindu ini tercipta
Saat cinta dan rindu menyatu di titik ini
Tak ada lagi cinta dan rindu yang dicari
Titik dimana semua nyata
Titik dimana berputarnya waktu
Titik di tengah-tengah titik
Titik dimana semua Muslim merindukan
Untuk memalingkan wajah kepadanya
Titik dimana semua utusan Tuhan diturunkan
Dan semua kebaikan bersatu di titik ini
Aku terpana dan tak terasa
Mata mengalirkan airnya
Air mata cinta dan rindu ini
Pecah saat melihat titik
Titik dimana kepala lebih rendah
Daripada bujur manusia
Titik dimana Ia menciptakan
Langit dan bumi karena cintaNya
Titik dimana dienyahkannya sesembahan
Yang bukan ditujukan kepadaNya
Titik dimana Ibrahim mengikhlaskan
Ismail menjadi kurban untuk disembelih
Titik dimana semua keikhlasan kehambaan
Ditujukan hanya kepadaNya
Titik cinta dan rindu
(Ditulis pada sebuah sore di hamparan Masjidilharam, Ahad, 10 Oktober 2011)
0 komentar:
Posting Komentar