Rabu, 22 Februari 2012

Fetih 1453, Sebuah Penaklukkan Konstantinopel


Fetih atau penaklukkan 1453 merupakan film yang paling banyak ditonton di Turki. Padahal film ini baru dirilis pada 16 Februari 2012 atau lima hari yang lalu pas saya tonton. Bahkan ruangan yang disediakan untuk film Fetih 1453 ini sampai tiga ruangan. Di ruangan yang saya tonton hampir 80 persen kursi dipenuhi para penonton. 


Film ini berkisah tentang penaklukkan konstantinopel oleh Sultan Mehmet II pada tahun 1453. Film diawali dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa, suatu ketika kerajaan Konstantinopel akan ditaklukkan, pemimpin yang dapat menaklukkan itu adalah sebaik-baiknya pemimpin dan tentara yang dapat menakukan adalah sebaik-baiknya tentara. 


Film ini bagi saya berhasil menyuguhkan gambaran tentang penaklukkan Konstantinopel menjadi Istanbul. Meskipun terlalu singkat. Sebenarnya, jauh sebelum menonton film ini, saya sudah membaca buku tentang sejarah penaklukkan Konstantinopel. Menonton film ini hanya menyamakan persepsi bayangan bacaan dengan audio visual yang disuguhkan dalam layar lebar.


Buku 1453
Buku yang mengisahkan detik-detik penaklukkan adalah buku 1453 karya Roger Crowley. Perbedaan antara film dan buku bagi saya adalah, dalam film hanya sedikit kata-kata dan lebih banyak adegan. Sementara dalam buku banyak kata-kata dan ungkapan yang lebih luas dan menarik sehingga kita dapat lebih berinteraksi dengan imajinasi kita. 


Di film Fetih 1453 ini misalnya, ada beberapa adegan yang singkat. Seperti, saat penggalian ruang bawah tanah untuk menembus pertahanan kerajaan konstantinopel lewat bawah tanah. Atau adegan pengangkutan perahu perang ke atas bukit untuk menyeberang selat Bosporus yang ditutup oleh rantai besar. Sangat singkat. Tapi tetap keren. 


Karena film ini film sejarah, maka setiap adegan yang satu ke adegan yang lain ada keterangan tempat dan waktu. Misalnya, Konstantinopel – Istanbul 1452, Edirne 1451 atau yang lainnya. Dan yang mengagumkan adalah pengambilan gambar dalam film ini yang seakan-akan memang terjadi pada abad ke-15.


Ada adegan yang lucu yaitu adegan Sultan Mehmet II sedang galau. Hahaha, sultan juga manusia yang bisa galau. Sultan mengurung diri sampai dua hari di tenda peperangan. Kegalauan sultan disebabkan karena setelah 40 hari peperangan tidak membuahkan hasil. Untuk menghilangkan kegalauannya datanglah sang guru memberikan nasihat dan semangat padanya.


Penasaran filmnya? Tonton aja di bioskop terdekat, hehehe. Film yang berbahasa Turki ini berdurasi selama 160 menit. Budget untuk membuat film yang disutradarai oleh Faruk Aksoy ini menghabiskan dana sebanyak 17 juta USD dan menjadi biaya produksi film termahal di Turki sepanjang sejarah. 


Apa pesan yang bisa kita ambil dari film ini. Kalau Sultan Mehmet II bisa menaklukkan Konstantinopel menjadi Istanbul pada 1453, sementara kita? Ya, betul, bagi kita pesannya adalah kita juga harus bisa menaklukkan diri kita sendiri, karena perang yang paling besar adalah memerangi nafsu diri kita sendiri, setuju kan?





6 komentar:

  1. film ini sudah di putar di bioskop turki? kalo di indonesia g di puter yah? padahal bagus buat memotivasi para muslim di indonesia

    BalasHapus
  2. Sudah lama film ini diputar di Turki. kayaknya di Indonesia belum/tidak diputar. Makasih sudah mampir di blog saya :)

    BalasHapus
  3. iya nih mas deden di suriah juga gak ada cdnya :(

    adanya malah kurtlat vadisi pusu :)

    BalasHapus
  4. Bung deden..salam kenal...permisi ikut nimbrung, Boleh tahu info bukunya ( sia apenerbitnya, judul lengkap, ) apakah masih ada di too2 buku y?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga Maz Azy. Penerbit Alfabet, judulnya 1453 Detik-detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim, cetakan tahun 2011. Sepertinya masih ada di toko buku, sebab ini buku saya punya dikasih senior saya yang berkunjung ke Ankara.

      Hapus