Kang Deden

Tidak ada awal, akhir ataupun pertengahan, sebab yang ada hanyalah perjalanan.

Kang Deden

Orang besar ialah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Kang Deden

Berlarilah mengejar impian. Disana terdapat indahnya kehidupan.

Kang Deden

Berjalanlah, engkau akan mendapatkan banyak pelajaran.

Kang Deden

Tenangkan hatimu, karena itu sumber kebahagiaan.

Minggu, 29 Juni 2014

Puasa di Negeri Orang



Tepat setahun lalu saya berbuka bersama di hari pertama puasa Ramadhan di Masjid Haji Bayram di Ankara Turki bersama teman-teman seperjuangan. Hari ini saya berbuka puasa perdana Ramadhan di rumah di Rangkasbitung bersama keluarga tercinta. Bagi yang tidak pernah merasakan rasa berbuka bersama bukan dengan keluarga tercinta, tidak pernah merasakan bagaimana bahagianya saat berbuka bersama keluarga.

Saat itu , saat saya berada di negeri antah berantah dan merasakan berbuka puasa dengan rekan setanah air, saya sebenarnya agak sedih. Meski hal ini sudah beberapa kali saya rasakan. Pertama kali adalah saat sekolah di Gontor pas kelas lima mau naik kelas enam yang diwajibkan mukim. Kemudian saat bekerja di Republika dimana saya ditugaskan meliput lebaran.

Namun saya langsung menyadari bahwa kebahagiaan itu adalah kita sendiri yang menciptakannya. Meski tanpa kebersamaan keluarga, saya masih bisa bahagia dengan kebersamaan bersama teman seperjuangan. Yang paling malang adalah ketika kita hanya sendiri tanpa keluarga dan tanpa teman. Dan inilah masa-masa perjuangan yang harus dihadapi. Tanpa itu semua kita tidak akan menghargai bagaimana sebuah kebersamaan.

Dan ada kalimat yang kita selalu ucapakan pada bulan puasa tahun lalu, yaitu “Bahagia itu bukan dengan apa kita berbuka puasa, bahagia itu adalah dengan siapa kita berbuka puasa, meski hanya dengan air putih, roti dan sop dari sebuah masjid yang memberikan hidangan berbuka puasa”.

Amin Abdullah, Rektor UIN Yogyakarta mengungkapkan kepada mahasiswa Indonesia di Istanbul, Budy Sugandi, bahwa ia tidak pernah pulang selama belajar di Turki bersama Komaruddin Hidayat. Mereka berdua merasakan bagaimana pahitnya kehidupan selama belajar di Ankara. Beberapa tahun kemudian keduanya menjadi rektor, Komaruddin memimpin UIN Jakarta selama dua periode sama halnya dengan Amin Abdullah yang memimpin UIN Yogya selama dua periode.

Kepada saya, Pak Komaruddin mengatakan, saat adanya himpitan kehidupan bersekolah di Turki, banyak orang yang tidak mengetahui tentang hal itu. Bahkan saking susahnya saat kuliah di Turki beliau sempat bertanya pada dirinya sendiri apakah sebaiknya pulang saja, namun hal itu diurungkannya. Karena menurutnya nilai kepercayaan masyarakat akan runtuh terhadapnya saat ia menyatakan mundur dan menyerah. Ia tetap berjuang hingga lulus dari METU Ankara.

Puasa pada hakikatnya adalah ujian ketaatan. Taat kepada rambu-rambu yang telah ditentukan. Tanpa ada yang mengawasi secara fisik. Ini adalah ibadah hati. Maka ini juga dapat disebut dengan ujian kesabaran dan kesyukuran. Keduanya memang tidak terlihat namun sangat terasa. Tujuan utama puasa adalah membentuk manusia takwa. Selamat berpuasa, kawan, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bertakwa.