(Telah dimuat di Republika, Selasa, 26 Februari 2013)
Setelah melewati barisan antrean yang panjang,
akhirnya saya memasuki gedung yang semuanya terbuat dari marmer putih. Para
petugas di gedung yang penuh dengan ukiran kaligrafi dari ayat-ayat Alquran itu
begitu ketat menahan arus para pengunjung.
Para pengunjung berdiri untuk beberapa waktu dan
kemudian bergilir melihat apa yang ada di dalam Taj Mahal. Dari kejauhan
terlihat pagar melingkar di tengah-tengah gedung. Saya berusaha menerobos barisan agar dapat melihat
apa yang ada di dalam pagar.
Rupanya di dalam hanya ada dua buah pusara. Satu
pusara lebih besar dari satu pusara lainnya. Satu pusara untuk Raja Shah Jahan
dan satunya lagi untuk istrinya Mumtaz Mahal.
Taj Mahal yang terletak di tebing Sungai Yamuna,
Agra, India, merupakan makam yang dibangun oleh Raja Shah Jahan (1614-1666) sebagai
monumen peringatan untuk Mumtaz Mahal, istrinya yang ketiga.
Pembangunannya dimulai pada 1632 dan berdiri pada
1648. Taj Mahal merupakan contoh terbaik seni bangu- nan Kerajaan Mughal yang
menggabungkan seni bangunan Persia, Turki, India, dan gaya seni bangunan Islam.
Arsitek utama bangunan ini ialah Ustaz Ahmad Lahauri.
Taj Mahal merupakan sebuah kompleks terpadu yang
merangkum bagian makam, dewan, taman rekreasi, masjid, menara penin- jau, dan
lain-lain. Pada 1983, UNESCO telah menetapkan Taj Mahal sebagai Warisan Dunia
yang perlu dilindungi. Bangunan ini dijuluki \"permata seni bangunan
Islam\".
Pada 1631, Shah Jahan, raja semasa puncak keagungan
Dinasti Mughal dilanda kesedihan karena istri ketiganya, Mumtaz Mahal, mening-
gal. Sang istri meninggal akibat melahirkan anak ke-14 mereka, Gauhara Begum.
Pem - bangunan Taj Mahal dimulai pada 1632, setahun setelah kematiannya. Pusara
utama berdiri pada 1648 dan bangunan sekelilingnya berdiri lima tahun kemudian.
Taj Mahal menggabungkan dan mengem- bangkan reka
bentuk tradisi seni bangunan Persia dan seni bina Mughal awal. Inspirasi khusus
datang dari Dinasti Timurid dan bangunan Mughal. Termasuk, Gur-e Amir (makam
Timur, pengasas Dinasti Mughal, di Samarkand), makam Humayun, Makam Itmad-Ud-
Daulah, dan Masjid Jama, Delhi binaan Shah Jahan sendiri di Delhi.
Bila bangunan Mughal awal biasanya diba - ngun dari
batu pasir merah, Shah Jahan menganjurkan penggunaan marmer putih dihias dengan
batu separa bernilai. Ustaz Ahmad mengumpulkan 20 ribu orang pekerja yang
terdiri atas tukang batu, tukang emas, dan peng ukir yang termasyhur dari
seluruh dunia.
Sebanyak 43 jenis batu permata, termasuk berlian,
giok, kristal, topaz, dan nilam digu- nakan. Kompleks Taj Mahal dilengkapi
dengan taman rekreasi seluas 90 ribu meter persegi dengan lorong-lorong
berhiaskan bunga. Empat taman makam di Taj Mahal didesain melam- bangkan empat
sungai utama di India yang mengalir dari surga. Pembangunan Taj Mahal memakan
waktu selama 22 tahun.
Ayat dari Alquran menjadi hiasan utama Taj Mahal.
Huruf khat tsulutsi menjadi seni huruf utama. Juru khat bernama Amanat Khan
dibawa dari Parsi. Adapun surat-surat Alquran yang menjadi hiasan ialah surah
asy-Syams (91), al-Ikhlash (112), al-Fajr (89), adh-Dhuha (93), at-Tin (95), al-Insyirah
(94), Yasin (36), at- Takwir (81), al-Infithar (82), al-Insyiqaq (84), al-
Bayyinah (98), al-Mulk (67), al-Fath (48), al- Mursalat (77), dan az-Zumar
(39).
Taj Mahal tak hanya dirancang oleh Ustaz Ahmad
Lahauri. Arsitek dari seluruh dunia di ke rahkan pula membangun bangunan megah
ini. Di anta ranya, arsitek Turki bernama Ustaz Isa dan Isa Mu ham mad Effendi
yang mendapat latihan di Kesultanan Turki Usmani. Dia pernah berguru dengan
Koca Mimar Sinan Agha.
Kubah Taj Mahal direka oleh Ismail Khan dari
Kesultanan Turki Usmani. Qazim Khan dari Lahore menghiasi kubah dengan emas.
Selain itu, ada Chiranjilal seorang pakar dari
Delhi, ketua pengukir mozaik. Amanat Khan dari Shiraz, Iran, merupakan ketua
khatat. Namanya terukir pada pintu laluan utama. Muhammad Hanif sebagai
penyelia. Mir Abdul Karim dan Mukkarimat Khan Shiraz, dua arsitek Iran
berwenang dalam pembelian barang. Masih ada peng ukir dari Bukhara, kaligrafi
dari Syria dan Persia, serta pemotong batu mozaik dan marmer dari Balochistan.
Bahan bangunan dibawa dari seluruh Asia menggunakan
1.000 ekor gajah. Marmer putih dari Ra jasthan. Permata dari Punjab. Giok dan
hablur dari Cina. Firus dari Tibet, lazuardi dari Afghanistan, nilam dari Sri
Lanka, dan kamelian dari Arab. Sebanyak 28 jenis batu berharga ter- pakai
membangun Taj Mahal. Dana pembangu- nan mencapai lebih dari 40 juta rupee
India.
Konon, setelah Taj Mahal dibangun, Shah Jahan
menjatuhkan hukuman pancung kepada arsitek Ustaz Ahmad Lauhari. Semua penukang
yang terlibat dalam bangunan itu kabarnya dipo- tong tangannya. Ini supaya
mereka tidak dapat membangun bangunan yang dapat menandingi Taj Mahal.
Namun, dakwaan tersebut masih menjadi pertikaian.
Selain tidak ada bukti, Shah Jahan dikenal sebagai raja yang bijak.
(selesai)
(selesai)
0 komentar:
Posting Komentar