(Disampaikan pada Kajian Islam Ibu-Ibu DWP KBRI Ankara, Rabu, 19 September 2012)
Alhamdulillah washshalatu ‘ala Rasulillah. Segala puji bagi
Allah yang telah memberikan nikmat iman dan Islam sehingga kita dapat
melaksanakan pengajian dan kajian ini. Shalawat serta salam kita hadiahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan cahayanya kita dapat mengimani dan
mempelajari Islam saat ini. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang
‘10 Teman Setan’.
QS. Alma'un (107). Gambar: renjaw.mywapblog.com |
Iblis diciptakan Allah memang untuk mengajak umat manusia
mengikuti jalannya, yaitu jalan keburukan yang dilarang Allah. Ini seperti
tertulis dalam Alquran Surat Ala’raf (7) ayat 16-17, berikut terjemahannya: Iblis
menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi
mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan
Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa tugas iblis atau
setan adalah menggoda manusia untuk meninggalkan kewajiban yang diperintahkan
Allah dan mengajak manusia untuk melakukan apa yang dilarang oleh Allah. Selain
itu iblis juga ingin manusia melupakan tugas utamanya di dunia ini, yaitu hanya
untuk beribadah kepada Allah.
Dalam sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Wahab bin
Munabbih, menyatakan, suatu ketika Allah memerintahkan iblis untuk menemui
Rasulullah SAW. Iblis menemui Nabi setelah menyerupai manusia tua yang
bertongkat. Ketika bertemu Rasulullah SAW bertanya, “Siapakah anda,” iblis
menjawab, “Saya adalah iblis yang diperintahkan Allah untuk menemui Nabi
Muhammad SAW, dan mejawab semua pertanyaan yang engkau tanyakan kepadaku.”
Rasulullah SAW berpikir dan dengan mantap bertanya, “Siapakah
dari umatku yang menjadi temanmu wahai iblis?” Iblis menjawab, “Teman saya dari
umatmu ada 10 macam.” Diam lalu berkata, “Yang pertama adalah hakim yang curang.”
Jadi teman iblis atau setan yang pertama adalah Hakim yang curang alias tidak
adil.
Mengapa begitu? Sebab di tangan hakimlah peraturan dan hukum
berlaku di suatu Negara atau kerajaan. Di tangan hakim pula yang benar bisa
disalahkan, yang salah bisa dibenarkan dan sebaliknya. Jika ini terjadi maka
kacaulah suatu hukum di sebuah Negara. Dan setan senang sekali dengan hakim
yang seperti ini.
Bahkan, ada riwayat yang mengatakan kaki kanan hakim itu di surga
dan kaki kirinya berada di neraka. Namun ada juga riwayat yang mengatakan, jika
hakim yang adil memutuskan sebuah perkara, jika ia benar maka ia mendapatkan
dua pahala, jika ia salah ia mendapatkan satu pahala. Ini saking beratnya tugas
hakim. Namun, sejatinya kita adalah hakim, paling tidak untuk keluarga kita.
Teman setan yang kedua adalah: Orang kaya yang sombong. Jika
kita memiliki sesuatu apalagi berkelebihan, kita mudah terjerumus pada
kesombongan. Orang kaya terkadang mudah meremekan seseorang, seakan semua hal
di dunia dapat ditaklukan dengan uang. Padahal tidak.
Suatu ketika Nabi Sulaiman yang menjadi raja dibumi yang
wilayahnya meliputi dari barat sampai timur, utara sampai selatan meminta ijin
kepada Allah untuk memberi makanan kepada seluruh makhluk yang ada di bumi ini
dalam satu hari saja. Allah pun mengijinkannya. Kemudian Nabi Sulaiman
mengumpulkan pasukannya untuk menyiapkan makanan di lapangan yang luas.
Ketika semuanya sudah siap, Nabi Sulaiman berkata kepada
Allah bahwa dirinya sudah siap memberikan makanan. Maka Allah berfirman, “kalau
begitu makhluk yang pertama makan adalah ikan nun (ikan yang memakan nabi
Yunus).” Ikan nun pun keluar dari laut dan memakan semua makanan yang
disediakan di lapangan oleh Nabi Sulaiman. Semua makanan habis dimakan ikan
nun, padahal itu disediakan untuk makanan seluruh makhluk.
Nabi Sulaiman takjub dengan apa yang terjadi dan ia sadar
bahwa ia sangat kecil di hadapan Allah dan bukanlah yang kaya. Sebab Allah Maha
Kaya. Nabi Sulaiman seketika sujud dan bertaubat kepada Allah. Ia berpikir,
baru satu ikan saja menghabiskan sebegitu banyak makanan, dan itu hanya sekali
makan. Bagaimana jika ia ingin menambah makanan, dan seterunya.
Teman setan yang ketiga adalah Pedagang yang khianat. Pedagang
adalah tulang punggung ekonomi umat manusia. Jika para pedagang berkhianat
alias curang, maka ekonomi akan hancur. Orang
miskin bertambah banyak. Kemelaratan dimana-mana. Dan kemiskinan amat dekat
dengan kekafiran. Maka setan sangat senang dengan yang begini ini.
Ini berbeda tentunya dengan cara dagang Nabi Muhammad SAW. Saat
berniaga, Rasulullah SAW selalu jujur. Misalnya, beliau mengatakan, “Saya
mengambil barang ini seharga Rp. 1000. Terserah saudara pembeli mau membeli ini
dengan harga berapapun, yang penting saya mendapat untung,” begitu kira-kira
kejujuran Rasulullah SAW dalam berdagang, yang bisa jadi sangat jarang kita
temui saat ini.
Teman setan yang keempat adalah Peminum khamr alias peminum
minuman keras. Sebuah riwayat mengatakan, seseorang divonis tidak beriman jika
dalam perutnya terdapat khamr. Yang dapat didefinisikan khamr ini termasuk
morpin, ganja, narkotika dan yang lainnya.
Sebab jika seseorang minum khamr dan ia akan tidak sadar dengan apa yang
dia lakukan. Dan tidak jarang hal-hal yang dilarang Allah dilakukan disaat
seseorang dalam keadaan mabuk.
Teman setan yang kelima adalah Pemfitnah. Rasulullah
mengatakan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Mengapa? Karena fitnah
bisa menghancurkan hidup seseorang atau sebuah keluarga bahkan sebuah kelompok
besar. Dan dengan fitnah juga itu sebenarnya pembunuhan secara lambat. Ada domba
termasuk dalam hal ini. Maka ungkapan, mulutmu harimaumu adalah sangat tepat.
Kita mesti hati-hati dengan perkataan yang kita ucapkan,
sebab perkataan bisa menembus yang tidak bisa ditembus oleh jarum. Peribahasa Arab
mengatakan, keselamatan manusia terdapat pada penjagaan perkataannya.
Teman setan yang keenam adalah Orang yang riya. Tujuan hidupnya
adalah memperlihatkan yang ia miliki. Riya, sombong, sum’ah dan yang lainnya
ini termasuk penyakit hati. Imam Alghazali mengatakan, pada hakikatnya semua
manusia di dunia ini mati, kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu pun
dianggap tidur, kecuali orang yang mengamalkan ilmunya. Dan orang yang
mengamalkan ilmunya bisa tertipu kecuali orang-orang yang ikhlas melaksanakan
amal ibadahnya atau amal perbuatannya.
Jadi, kebalikan dari penyakit hati adalah ikhlas. Ikhlas itu
tidak mengharapkan sesuatu dari apapun yang sudah dilakukannya. Ikhlas memberikan
kekuatan kepada orang yang melaksanakannya. Tanpa pamrih. Dan kalau kita
menjadi mukhlis atau orang yang ikhlas maka kita menjadi musuh utama setan atau
iblis.
Teman setan yang ketujuh adalah Orang yang makan harta anak
yatim. Alquran Surat Alma’un (107) ayat 1-7, berikut terjemahannya: Tahukah
kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak
yatim, Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang
yang sholat, (yaitu) Orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, Yang berbuat
ria, Dan enggan (memberikan) bantuan.
Bagaimana balasan bagi orang yang memelihara dan mengasuh
anak yatim dengan baik, Rasulullah memgatakan, “Orang yang seperti ini seperti
dua jari, sangat dekat dengan saya.”
Teman setan yang kedelapan adalah Orang yang meremehkan
shalat. Orang yang menganggap enteng shalat ini termasuk teman setan. Misalnya,
ketika menonton televisi dengan program utama sementara adzan sudah
berkumandang. Saat diajak sholat ia berkata, ah, tenang saja, waktu shalat ini
masih lama, sementara ini acara di TV sangat bagus. Beginilah contoh yang
meremehkan shalat.
Teman setan yang kesembilan adalah Orang yang enggan
membayar zakat. Padahal Rasulullah SAW bersabda, bersihkanlah harta kalian
dengan membayar zakat. Artinya, zakat yang dibayarkan itu membuat rezeki dan
harta kita bersih dan berkah.
Teman setan yang kesepuluh adalah Orang yang suka
berandai-andai. Misalnya, seandainya saya begini dan begitu, sementara ia tidak
melakukan apa-apa dan hanya melamun saja. Ini yang disukai oleh setan dan
dijadikannya teman. Kita boleh bermimpi atau berharap, bahkan diperintahkan
Allah untuk berharap dan meminta hanya kepadaNya dengan dibarengi dengan
perbuatan yang nyata.
Setelah kita ketahui 10 teman setan, saatnya kita membahas
tuntunan agar kita terselamatkan jadi jerumus setan dan tidak menjadi teman
setan atau iblis. Imam Alghazali mengatakan ada empat tuntunan yang bisa
membebaskannya:
Pertama, zikir kepada Allah atau mengingat Allah dengan
berzikir. Orang yang berzikir selalu dimusuhi dan ditakuti setan. Sebab Allah
akan menolong dan melapangkan dada kepada orang-orang yang selalu berzikir dan
mengingatNya.
Kedua, tidak mendekati tempat maksiat. Mendekat saja tidak
boleh apalagi melakukan dan berada pada kawasan tempat-tempat maksiat. Maka agar
kita tidak menjadi teman setan, maka kita harus bisa selalu menjauhi tempat-tempat
maksiat.
Ketiga, mengosongkan perut atau berpuasa. Sebab dengan
berpuasa kita dilatih untuk sabar dan syukur kepada Allah. Yang keempat atau terakhir
adalah selalu ingat tujuan utama iblis atau setan di dunia ini adalah mengajak
manusia menjauhi jalan Allah. Semoga kita tidak menjadi teman setan.
Demikian pemaparan pada kajian kali ini. Mohon maaf bila
banyak kesalahan, karena datangnya dari saya sendiri, sementara jika banyak
kebenaran datangnya mutlak dari Allah SWT.
Disarikan dari ceramahnya KH Zainuddin MZ
0 komentar:
Posting Komentar