Kang Deden

Tidak ada awal, akhir ataupun pertengahan, sebab yang ada hanyalah perjalanan.

Kang Deden

Orang besar ialah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Kang Deden

Berlarilah mengejar impian. Disana terdapat indahnya kehidupan.

Kang Deden

Berjalanlah, engkau akan mendapatkan banyak pelajaran.

Kang Deden

Tenangkan hatimu, karena itu sumber kebahagiaan.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Reuni SD Setelah 18 Tahun

 

Lebaran ini spesial bagi saya. Setelah empat kali berlebaran Idul Fitri di negeri orang, kali ini saya bisa merasakan kembali berkumpul dengan keluarga tercinta. Hari tadi ada lagi kebahagiaan, ketika kami alumni SDN Muara Ciujung Barat II Komplek Multatuli Rangkasbitung berkumpul di Ruko Zamzam Center Mandala.

Dulu kami masuk SD tahun 1990-1991 dan lulus tahun 1996. Kami benar-benar berpisah setelah acara perpisahan di Pantai Carita Labuan. Hanya beberapa teman dekat yang masih berkomunikasi dan bertemu ketika saya mendapat jatah liburan pulang kampung. Pasalnya usai lulus SD saya melanjutkan sekolah ke Gontor Jawa Timur.

Lulus Gontor saya lanjut lagi sekolah ke UIN Jakarta dan kemudian bekerja di Republika sebagai jurnalis. Baru setahun bekerja di Republika, saya mendapat beasiswa S2 di Universitas Ankara Turki. Desember tahun 2013 lalu saya pulang ke tanah air setelah menyelesaikan studi saya di sana.



Jadi hampir 18 tahun saya tinggal di luar Rangkasbitung. Selama itu pula saya jarang bertemu dengan teman-teman SD. Teman-teman SD ini menjadi cerminan sejarah masa lalu yang tidak bisa dienyahkan. Kepingan kenangan mencoba disatukan kembali ketika pertemuan dengan beberapa teman itu.

Dari pertemuan itu, ada beberapa teman yang tidak berubah dan mudah dikenali, tapi ada juga yang berubah dan susah dikenali sebelum ia menyebutkan namanya. Baru kemudian setelah disebutkan namanya itu memori masa lalu dan fisik saat ini menjadi sinkron. 

Reuni ini sebenarnya bermula ketika ada seseorang mengundang pin BB saya, namanya Nikita Mey Mey. Ini jelas bukan nama asli teman saya. Rupanya nama itu adalah nama anak teman saya. Saya pun berinteraksi dengannya di sela kesibukan saya menulis artikel. Karena interaksi itu saya akhirnya membuat Grup BBM SD.



Dari perbincangan di grup BBM itu tercetuslah ide reuni. Awalnya terpikir untuk mengadakan reuni sembari buka puasa bersama, tapi ini tidak terlaksana, selain sibuk beberapa teman juga masih di luar kota. Dua hari lalu seorang teman yang bekerja di Bandung datang ke rumah dan kami berbincang dari sore hingga malam. Satu teman lagi ikut bergabung setelah tugasnya selesai di rumah sakit.

Kami bersepakat untuk mengadakan reuni perdana pada Sabtu 2 Agustus 2014. Beberapa teman antusian dan menghubungi sejumlah teman yang lainnya. Dari sekitar 27 teman sekelas ketika kelas enam, hanya 10 orang yang datang ke acara reuni. Meski tidak sampai setengahnya tapi kami bersyukur bahwa kami bisa berkumpul kembali.

Saya mencatat dari yang hadir itu ada yang bekerja di rumah sakit di Rangkasbitung, tapi ia kemudian mendapat tugas setelah lebaran di Jakarta Pusat, ada juga yang bekerja di Bank BNI Bandung, ada yang bekerja di KAU, dan yang jauh adalah yang bekerja di Merauke Papua. Yang tidak hadir ada yang bekerja sebagi polisi, dan lain sebagainya.



Sebagian ada yang tidak hadir karena ia tidak mudik pada tahun ini dan menetap di Sumatera, ada juga yang tidak tahu akan adanya acara ini. Kami semua berharap acara ini adalah awal jalinan silaturahim. Yang nantinya bisa dilaksanakan setiap tahun dengan mengunjungi guru-guru kami.

Bereuni adalah cara terbaik untuk kita mengenal siapa sebenarnya diri kita, dari mana kita pernah belajar dan dengan siapa kita tumbuh. Ketika kita mengenal itu kita akan sadar akan kekurangan kita, kita mengenal diri kita sebagai orang yang tidak tahu kemudian tahu. Dan yang menyenangkan adalah ketika kita bercerita masa kecil kita dengan lepas, seakan kita ingin kembali ke masa lalu.