Kang Deden

Tidak ada awal, akhir ataupun pertengahan, sebab yang ada hanyalah perjalanan.

Kang Deden

Orang besar ialah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Kang Deden

Berlarilah mengejar impian. Disana terdapat indahnya kehidupan.

Kang Deden

Berjalanlah, engkau akan mendapatkan banyak pelajaran.

Kang Deden

Tenangkan hatimu, karena itu sumber kebahagiaan.

Selasa, 30 Oktober 2012

Orang Susah


Kawan, saya tidak tahu harus menulis apa kali ini. Bulan ini hampir nihil saya menulis. Ada beberapa tulisan itu pun untuk dimuat di media. Dan memang banyak kegiatan yang tak tertuliskan. Bahkan untuk menulis catatan kajian yang saya paparkan pun belum saya tulis. Terkadang, memang saya terlena dengan waktu yang ada.

Suatu ketika saya berbincang soal kehidupan dengan beberapa teman saya. Mengapa kita bisa sampai di Turki? Mengapa orang dengan mudah bepergian ke luar negeri? Mengapa orang-orang bisa senang dengan hidupnya? Dan sebagainya.

Tetapi, kami pun berbincang dengan memutar pertanyaan di atas. Misalnya, mengapa masih ada orang yang belum beruntung dengan pilihannya? Mengapa masih ada yang mendapatkan hasil biasa saja meski usahanya luar biasa? Atau mengapa masih ada orang yang tidak senang dengan hidupnya meski ia bergelimang harta?

Sebuah BBM masuk di ponsel pintar saya: “Undang juga itu orang ‘susah’ untuk makan-makan, kasihan dia.” Saya terkejut dengan BBM itu. Saya hanya terdiam membaca BBM yang sepertinya untuk bercanda. Suatu ketika saya bertanya kepada si pengirim pesan itu, apa maksud orang susah?

Dengan enteng dia menjawab, “Semua orang itu pada dasarnya susah,” ujarnya. Sebab, kata teman saya, orang kaya juga bisa susah ketika dia kehilangan mobilnya, misalnya. Atau orang yang sudah bekerja juga akan menemukan kesusahan ketika ada pekerjaan yang tidak bisa ia lakukan.

Lebih jauh lagi, anak kecil kesusahan untuk belajar berjalan. Anak SD kesusahan mengerjakan Matematika dan pelajaran lainnya. Mahasiswa kesusahan menyelesaikan studinya. Ibu-ibu kesusahan mengatur waktu kerja dan waktu untuk anak dan keluarganya. Anak muda kesusahan mencari pendamping hidup. Kakek nenek kesusahan untuk mengisi waktu kosongnya.

Tuhan dalam firmanNya menuliskan, Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Jika ditimpa kesusahan dia berkeluhkesah. Jika mendapat kebaikan dia kikir. Q.S.70:19-21

Karena Tuhan menciptakan demikian, maka wajar saja, banyak orang yang mengeluhkan masalahnya. Baik secara lisan, atau melalui media sosial yang ada. Baik disengaja maupun tidak.

Mengapa bisa demikian? Karena Tuhan menginginkan manusia menyerahkan semua tetek bengek soal kehidupan hanya kepadaNya. Dan berdoa kepadaNya. Meminta kepadaNya.

Firman Tuhan mengatakan tentang obat dari kegalauan atau kegelisahan, yaitu: Kecuali orang-orang yang mengerjakan salat. Yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan. Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Q.S.70:22-27.

Ya, hidup ini terkadang bisa disimpulkan tentang dua hal: susah dan mudah. Bukan tentang kaya dan miskin, tua dan muda. Susah akan berakhir kepada kesengsaraan dan mudah akan berakhir dengan kebahagiaan.

Dan konsep susah dan mudah itu ada dalam pikiran kita. Agar hidup kita mudah, maka pikiran dan hati kita harus selalu berprasangka baik kepada Tuhan bahkan juga kepada manusia.