Biarkan saja,
ia datang di mimpi berkali-kali.
Mungkin itu hanya cara semesta
mengajarkan: yang pergi tak selalu hilang,
tapi juga tak selalu harus dicari.
Kadang kenangan datang bukan untuk tinggal,
hanya mampir, mengetuk sebentar,
lalu pergi tanpa pamit—
seperti angin yang tak bisa kita tahan,
tapi selalu menyisakan sejuk di dada.
Aku tak lagi menafsir apa-apa.
Cukup tersenyum,
karena kini aku tahu,
beberapa hal memang ditakdirkan
hanya untuk dikenang.
0 komentar:
Posting Komentar