Rabu, 14 November 2012

Tiga Ketetapan


Dalam bayangan kita hidup ini memang misteri. Tak ada siapa pun yang tahu akan hari esok dan seterusnya. Kita sering mendengar bahwa manusia berencana Tuhan menentukan. Ya, betul, tulisan ini tentang itu. Tentang ketetapan hidup yang sudah digariskan.

Pertama, soal rejeki. Sekuat apapun usaha kita, jika belum rejeki kita, ya, akan sia-sia. Tapi tidak sia-sia bagi Tuhan. Sebab, Tuhan memerintahkan kita untuk usaha. Soal hasil itu baru soal takdir. Soal ketetapan.

Pernahkah kita merenung, bagaimana hewan-hewan masih bisa hidup, masih bisa makan, masih bisa memiliki keturunan, padahal mereka itu tidak sekolah, tidak kuliah, bahkan tidak kerja dan tidak digaji?

Pernahkah kita berpikir bagaimana pohon bisa tetap hidup, apalagi beberapa pohon yang kuat bertahan di musim dingin? Ada juga pohon yang diciptakan untuk berbuah yang bisa dinikmati oleh makhluk hidup lainnya, tanpa ia meminta imbalan kepada yang memakan buahnya?

Ya, semua makhluk hidup di dunia ini, sekecil apapun ia, Tuhan tidak pernah merelakan mereka kelaparan. Tuhan menciptakan makhluk hidup di dunia ini untuk dinikmati dan dipelajari oleh manusia yang memiliki akal pikiran dan hati nurani.

Semua sesuai dengan takaran masing-masing. Dan manusia juga memiliki takarannya sendiri-sendiri. Semua sudah diatur rejekinya. Hewan, tumbuhan dan manusia sudah ditetapkan. Apakah kita masih meragukan apa yang sudah ditentukan ini?

Orang-orang yang meragukan adalah orang-orang yang masih merasa kekurangan dengan apa yang dimilikinya. Betapa banyak rejeki yang tidak kita hitung, kesehatan, keluarga dan orang-orang yang kita cintai, misalnya.

Kedua, soal jodoh. Banyak orang-orang yang bertanya kepada sesamanya yang belum melangsungkan pernikahan, mengapa belum menikah? Kenapa terlambat? Kenapa dengan orang ini menikahnya? Dan sebagainya.

Padahal, bagi sebagian kita, sebenarnya pertanyaan dan jawaban ini tidak penting. Ada juga yang melihatnya sebagai hal yang sangat penting.

Namun, kita harus ingat bahwa jodoh itu adalah juga ketetapan. Saya teringat ungkapan Juki di sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 6, yang menyatakan;

"Pertanyaan kenapa kadang terlalu bahaya untuk dijawab. Kenapa kita berjodoh dengan seseorang, siapa beruntung dan siapa bermusibah. Sekarang gw gak mau tahu kenapa ini, kenapa itu. Dan selalu gw yang apes. Kenapa? Gak penting."

Ada benarnya pernyataan di atas ini. Sebab bukan kita yang menentukan dan yang menginginkan hidup kita seperti ini. Semua sudah digariskan. Memang, manusia memiliki pilihan hidupnya masing-masing.

Misalnya, ada yang sudah berhubungan lama tapi akhirnya tidak menikah. Ada yang baru kenalan langsung menikah. Dan seterusnya. Tidak ada rumus yang pasti. Tapi yang pasti Allah sudah menentukan siapa menikah dengan siapa. Siapa berjodoh dengan siapa.

Ketiga, hidup dan mati. Manusia sudah ditetapkan kapan ia lahir dan kapan ia meninggal. Dan itu ketetapan Tuhan untuk makhluknya.

Sebab, banyak juga yang bertanya kepada pasangan yang baru menikah, atau bertanya kepada yang sudah lama menikah tapi belum juga dikaruniai keturunan; kapan punya anak?

Ini sepertinya pertanyaan sepele, pertanyaan yang dinyatakan untuk basa-basi. Tapi pernahkah berpikir, jika kita berada di pihak mereka? Tapi bukan ini yang penting.

Yang terpenting adalah bahwa anak adalah ketetapan Tuhan. Rejeki yang tak terhingga untuk pasangan suami istri, yang sudah ditulis di langit sana.

Jadi, tak perlu kita khawatir. Tak perlu kita ragu. Yang perlu bagi kita adalah kita harus yakin dan percaya kepada Tuhan. Percaya kepada ketetapan Tuhan. Dan bersyukur atas apa yang sudah Tuhan tetapkan kepada kita. Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar