Ingin kusampaikan padamu
Mungkin kau sudah lupa
Atau kau ingat tapi
Kau sengaja lupakan
Sebab kau terlalu sibuk
Dengan urusan duniamu
Karena kau jua terlena
Dengan semua yang kau miliki
Kau terlalu berpikir keras
Bagaimana menaklukkan dunia
Padahal itu sama saja dengan mencari
Pangkal dunia yang tak berujung
Hidup ini seharusnya
Kau bawa dengan santai
Dan tak usah terlalu
Sebab yang berlalu akan berlalu
Kenikmatan hidup kadangkala
Terletak saat kita
Menerima apa adanya
Hidup yang sementara ini
Ohya, ini yang ingin
Aku sampaikan padamu
Bahwa hidup ini sementara
Dan tak ada yang abadi
Yang abadi hanyalah
Tuhan yang menciptakan
Dunia dan seisinya
Termasuk aku dan kamu
Jadi tak usahlah
Terlalu serius, terlalu gembira
Terlalu sedih, terlalu galau
Ini semua hanya sementara
Hidup hanya sebentar saja
Seperti naik bus
Dari satu halte
Dan turun di halte lain
Pemandangan di tengah jalan
Adalah hiasan kehidupan
Orang-orang dalam bus
Merupakan sahabat hidupmu
Jangan kau sangkal lagi
Mungkin kau berpikir
Hidup ini akan abadi
Kawan, kau salah besar
Jangan kau puja tahta harta
Wanita dan keluargamu
Semua itu hanya titipan dari
Tuhan yang mahabaik
Suatu saat semua akan pulang
Ya, pulang ke kampung halaman
Kembali ke sedia kala
Laiknya kita dilahirkan
Kawan, manusia akan dilihat
Bukan saat dia dilahirkan
Melainkan saat ajal datang
Dan bagaimana ia meninggal
Ankara, 27 Juli 2013
Pak... saya siswa salah satu Sekolah kerjasama Indonesia-Turki, bisa saya bertanya tanya sedikit tentang turki tentanf studi disana? Bbm:2144D9E5 email: azma.uciha.chalim@gmail.com
BalasHapusJika ada pertanyaan silakan kirim email saja ke: deden_md@yahoo.com
BalasHapusMakasih. Salam