Rabu, 24 Desember 2025

Dalam Sebuah Perjalanan



Aku melangkah pagi, menyusuri waktu yang perlahan,

Ransel di punggung, harapan tak pernah tertinggal di belakang.

Jalan terbentang, kadang lurus kadang berkelok pelan,

Setiap jejak kaki menyimpan tanya dan kenangan.


Angin bercerita tentang tujuan yang belum bernama,

Matahari mengajariku sabar, setia pada cahayanya.

Jika lelah datang dan hati ingin berhenti sejenak saja,

Aku ingat: perjalanan ini tumbuh bersama doa.


Batu dan debu pernah melukai langkah yang rapuh,

Namun luka menjelma guru, menguatkan arah yang jatuh.

Sebab bukan cepat atau lambat yang ingin kutempuh,

Melainkan makna di tiap langkah, meski sunyi menyentuh.


Dan kelak saat senja menyambut di ujung cerita,

Aku tersenyum pada diri, pada jalan yang pernah ada.

Karena perjalanan bukan sekadar sampai atau tiba,

Ia adalah aku—yang berubah, sepanjang rasa.


Malang, 24 Desember 2025 

0 komentar:

Posting Komentar