Kamis, 27 Juni 2019

Sapi dan Gajah


Oleh: Deden Mauli Darajat

Pada suatu subuh, seorang Arab Baduy tergopoh-gopoh mendatangi masjid untuk shalat berjamaah. Imam shalat subuh itu membaca surat Al-Baqarah, ia pun menggerutu mengapa sang imam membaca surat yang panjang. Sementara ia ada kebutuhan mendesak pada pagi itu.

Subuh berikutnya. Ia pun datang ke masjid untuk shalat berjamaah. Kali ini sang imam membaca surat Al-Fiil. Ia kemudian tidak melanjutkan shalatnya dan menggerutu sembari jalan pulang ke rumah, “Al-Baqarah (sapi) saja panjang suratnya, apalagi Al-Fiil (gajah) yang lebih besar, pasti lebih panjang suratnya.”

Demikianlah cerita Arab Baduy. Ia berpikir bahwa surat Al-Fiil lebih panjang dari surat Al-Baqarah. Padahal sebaliknya. Al-Baqarah adalah surat terpanjang dalam Al-Quran dengan 286 ayat, sementara Surat Al-Fiil hanya memiliki lima ayat.

Ini sebenarnya bukan hanya cerita tentang seseorang yang hidup di Arab sana. Ini adalah cerita kita bersama sebagai: manusia. Sepertinya teori tentang kebodohan sangat tepat dalam menggambarkan cerita ini. Teori ini adalah; manusia adalah musuh bagi hal-hal yang ia bodoh terhadapnya.

Kita sebagai manusia, sesekali melakukan yang demikian di atas. Kita lebih menganggap bahwa apa yang ada di benak kita adalah benar, sementara apa yang dilakukan orang lain adalah salah. Praduga yang salah membawa kita menjadi manusia bermasalah.

Adalah ilmu yang yang dapat menutup kebodohan. Layaknya cahaya yang menghilangkan kegelapan. Kita sebenarnya adalah tubuh dengan jiwa, pikiran dan hati yang gelap. Kita membutuhkan cahaya dalam hidup ini, agar jiwa, pikiran dan hati menjadi terang dan tenteram. Dan cahaya itu adalah ilmu yang harus kita cari dan kita minta kepada Sang Pemilik Ilmu, Allah SWT.

#jejak #hikmah #1



0 komentar:

Posting Komentar