Kamis, 03 Januari 2013

Tahun Baru dan Islam


gambar: http://theviewspaper.net
(Disampaikan pada Kajian Islam Ibu-ibu KBRI Ankara, Rabu 2 Januari 2012)

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat iman dan Islam hingga kita dapat merasakan awal tahun 2013 ini. Shalawat serta salam kita berikan kepada manusia paling sempurna sejagad raya, Nabi Muhammad SAW. Kajian kali ini terkait dengan tahun baru yang kemarin berganti dari tahun 2012 menjadi 2013.

Sejatinya kalender di dunia ini banyak macamnya, bukan hanya kalender masehi yang baru saja berganti tahun. Kalender masehi misalnya dinisbatkan kepada kelahiran yesus alias Nabi Isa Almasih. Kalender ini menggunakan penanggalannya dengan matahari.

Kalender yang Islam punya adalah kalender Hijriah. Penanggalan Hijriah dimulai sejak khalifah Umar bin Khattab. Para sahabat rapat menentukan kalender Hijriah. Ali bin Abi Thalib yang hadir saat itu mengajukan bahwa kalender Hijriah dimulai sejak hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Madinah. Dalam penentuan penanggalannya Hijriah menggunakan bulan.

Kalender yang paling lama adalah kalender China atau Tionghoa yang dimulai sejak tahun 2698 SM – 2599 SM. Kalender ini menggunakan perpaduan antara matahari dan bulan atau lunisolar. Kalender ini hampir mirip dengan kalender Korea, Jepang dan Vietnam.

Ada juga kalender Ibrani atau Yahudi. Juga ada kalender Iran yang awal tahunnya dirayakan dengan Norouz, dimana di jazirah Iran saat perayaan itu perkantoran dan belajar mengajar diliburkan. Ada juga kalender Jawa, kalender Jepang, bahkan kalender Maya. Hampir semua kalender menggunakan 12 bulan dalam setahun.

Jadi dalam setahun kita dapat merayakan berbagai pergantian tahun sesuai kalender apa yang digunakan. Dan semua penanggalan itu hakikatnya tidak ada yang pasti. Sebab yang pasti adalah kematian yang semakin hari semakin mendekat.

Untuk itu Rasulullah SAW bersabda, ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang (HR Bukhori Muslim). Kita baru tersadar akan nikmatnya sehat saat kita merasakan sakit. Sangat jarang kita tersadar dengan nikmat terbesar itu.

Yang kedua adalah waktu luang. Allah berjanji dengan waktu di beberapa surat dalam Al-Quran seperti, Al-lail (92), Al-Fajr (89), Adh-Dhuha (93), dan Al-Ashr (103). Bahkan dalam surat Al-Ashr disebutkan bahwa Demi Masa, Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Banyak waktu luang yang terkadang kita sia-siakan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak berguna. Padahal menurut orang barat, time is money, waktu adalah uang. Pepatah Arab mengatakan waktu itu lebih berharga daripada emas. Emas adalah benttuk harta termahal di dunia ini. Tapi waktu lebih mahal lagi, karena jika emas lenyap dari tangan kita suatu saat kita bisa mendapatkannya lagi. Sementara waktu tidak akan kembali lagi.

Pepatah Arab lainnya mengatakan, waktu itu laksana pedang, jika engkau tidak bisa menggunakannya, pedang itu akan menebasmu. Sebegitu dahsyatnya peribahasa itu. Bahwa waktu akan menggilas orang-orang yang terlena dengan waktu.

Agar kita dapat memanfaatkan nikmat waktu luang antara lain dengan melakukan; pertama, mengisi waktu luang dengan menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Sebab perintah ajaran Islam sangat jelas bahwa perintah menuntut ilmu itu dari buayan hingga liang lahat. Baik perempuan maupun laki-laki hukumnya wajib menuntut ilmu.

Kedua, tafakkur alias berpikir. Kita seyogianya banyak perpikir dan merenung apa saja yang telah kita lakukan dan kita juga dapat merenungkan apa yang sebiaknya kita lakukan. Ketiga berzikir. Sebab Allah berfirman bahwa dengan berzikir mengingat Allah maka hati kita akan damai dan tentram.

Keempat berinfak dan bersedekah. Jika nimkat waktu luang kita gunakan untuk berinfak dan bersedekah maka waktu itu menjadi pahala yang tinggi nilainya. Bersedekah yang paling mudah adalah tersenyum dengan tulus. Syukur-syukur kita bisa bersedekah dengan harta kepada orang-orang yang berkekurangan dan membutuhkannya.

Kelima adalah bersilaturahim. Bersilaturahim selain dapat memperbanyak rejeki namun juga dapat memanjangkan umur. Dan yang terakhir adalah nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Tentang nikmat ini Allah juga berfirman dalam surat Ibrahim (14) ayat 34, yaitu, Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesunguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

Nikmat Allah yang kita rasakan dalam hidup ini memang tak terhingga nilai dan jumlahnya. Namun kita kadang lupa dengan kenikmatan-kenikmatan itu. Sebab kita kadang hanya mengingat dan iri dengan kelebihan seseorang dari harta dan tahta. Padahal nikmat yang paling baik adalah nikmat iman dan Islam.

Dalam kaitannya dengan tahun baru tentu kita perlu resolusi. Untuk membut resolusi itu kita perlu mencatat beberapa hal; pertama dengan membuat target dan rencana yang matang. Kedua kita juga mesti menyiapkan cadangan rencana. Ketiga, dalam melakukan perencanaan kita harus tetap realistis atau mengetahui kadar diri.

Keempat, agar kita mendapatkan sebuah tujuan yang ingin kita capai maka kita harus disiplin. Tanpa disiplin kita tidak akan berhasil. Kelima, kita harus menyempurnakan rencana kita dengan kegiatan yang sunguh-sungguh. Keenam, jika kita memang banyak kagiatan atau kebutuhan maka kita harus membuat skala prioritas.

Demikianlah kajian kali ini yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika banyak kesalahan dan itu datangnya dari saya sendiri, sementara jika terdapat kebenaran itu datangnya mutlak dari Allah SWT.











0 komentar:

Posting Komentar