gambar: http://theviewspaper.net |
(Disampaikan pada Kajian Islam Ibu-ibu KBRI Ankara,
Rabu 2 Januari 2012)
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah
memberikan nikmat iman dan Islam hingga kita dapat merasakan awal tahun 2013
ini. Shalawat serta salam kita berikan kepada manusia paling sempurna sejagad
raya, Nabi Muhammad SAW. Kajian kali ini terkait dengan tahun baru yang kemarin
berganti dari tahun 2012 menjadi 2013.
Sejatinya kalender di dunia ini banyak macamnya,
bukan hanya kalender masehi yang baru saja berganti tahun. Kalender masehi
misalnya dinisbatkan kepada kelahiran yesus alias Nabi Isa Almasih. Kalender ini
menggunakan penanggalannya dengan matahari.
Kalender yang Islam punya adalah kalender Hijriah. Penanggalan
Hijriah dimulai sejak khalifah Umar bin Khattab. Para sahabat rapat menentukan
kalender Hijriah. Ali bin Abi Thalib yang hadir saat itu mengajukan bahwa
kalender Hijriah dimulai sejak hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju
Madinah. Dalam penentuan penanggalannya Hijriah menggunakan bulan.
Kalender yang paling lama adalah kalender China atau
Tionghoa yang dimulai sejak tahun 2698 SM – 2599 SM. Kalender ini menggunakan
perpaduan antara matahari dan bulan atau lunisolar. Kalender ini hampir mirip
dengan kalender Korea, Jepang dan Vietnam.
Ada juga kalender Ibrani atau Yahudi. Juga ada
kalender Iran yang awal tahunnya dirayakan dengan Norouz, dimana di jazirah
Iran saat perayaan itu perkantoran dan belajar mengajar diliburkan. Ada juga
kalender Jawa, kalender Jepang, bahkan kalender Maya. Hampir semua kalender
menggunakan 12 bulan dalam setahun.
Jadi dalam setahun kita dapat merayakan berbagai
pergantian tahun sesuai kalender apa yang digunakan. Dan semua penanggalan itu
hakikatnya tidak ada yang pasti. Sebab yang pasti adalah kematian yang semakin
hari semakin mendekat.
Untuk itu Rasulullah SAW bersabda, ada dua
kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu
luang (HR Bukhori Muslim). Kita baru tersadar akan nikmatnya sehat saat kita
merasakan sakit. Sangat jarang kita tersadar dengan nikmat terbesar itu.
Yang kedua adalah waktu luang. Allah berjanji dengan
waktu di beberapa surat dalam Al-Quran seperti, Al-lail (92), Al-Fajr (89),
Adh-Dhuha (93), dan Al-Ashr (103). Bahkan dalam surat Al-Ashr disebutkan bahwa
Demi Masa, Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Banyak waktu luang yang terkadang kita sia-siakan
dengan kegiatan-kegiatan yang tidak berguna. Padahal menurut orang barat, time
is money, waktu adalah uang. Pepatah Arab mengatakan waktu itu lebih berharga
daripada emas. Emas adalah benttuk harta termahal di dunia ini. Tapi waktu
lebih mahal lagi, karena jika emas lenyap dari tangan kita suatu saat kita bisa
mendapatkannya lagi. Sementara waktu tidak akan kembali lagi.
Pepatah Arab lainnya mengatakan, waktu itu laksana pedang,
jika engkau tidak bisa menggunakannya, pedang itu akan menebasmu. Sebegitu dahsyatnya
peribahasa itu. Bahwa waktu akan menggilas orang-orang yang terlena dengan
waktu.
Agar kita dapat memanfaatkan nikmat waktu luang
antara lain dengan melakukan; pertama, mengisi waktu luang dengan menuntut
ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Sebab perintah ajaran Islam sangat
jelas bahwa perintah menuntut ilmu itu dari buayan hingga liang lahat. Baik perempuan
maupun laki-laki hukumnya wajib menuntut ilmu.
Kedua, tafakkur alias berpikir. Kita seyogianya
banyak perpikir dan merenung apa saja yang telah kita lakukan dan kita juga
dapat merenungkan apa yang sebiaknya kita lakukan. Ketiga berzikir. Sebab Allah
berfirman bahwa dengan berzikir mengingat Allah maka hati kita akan damai dan
tentram.
Keempat berinfak dan bersedekah. Jika nimkat waktu
luang kita gunakan untuk berinfak dan bersedekah maka waktu itu menjadi pahala
yang tinggi nilainya. Bersedekah yang paling mudah adalah tersenyum dengan
tulus. Syukur-syukur kita bisa bersedekah dengan harta kepada orang-orang yang
berkekurangan dan membutuhkannya.
Kelima adalah bersilaturahim. Bersilaturahim selain
dapat memperbanyak rejeki namun juga dapat memanjangkan umur. Dan yang terakhir
adalah nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.
Tentang nikmat ini Allah juga berfirman dalam surat
Ibrahim (14) ayat 34, yaitu, Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
dapat kamu menghinggakannya. Sesunguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).
Nikmat Allah yang kita rasakan dalam hidup ini
memang tak terhingga nilai dan jumlahnya. Namun kita kadang lupa dengan
kenikmatan-kenikmatan itu. Sebab kita kadang hanya mengingat dan iri dengan
kelebihan seseorang dari harta dan tahta. Padahal nikmat yang paling baik
adalah nikmat iman dan Islam.
Dalam kaitannya dengan tahun baru tentu kita perlu
resolusi. Untuk membut resolusi itu kita perlu mencatat beberapa hal; pertama
dengan membuat target dan rencana yang matang. Kedua kita juga mesti menyiapkan
cadangan rencana. Ketiga, dalam melakukan perencanaan kita harus tetap
realistis atau mengetahui kadar diri.
Keempat, agar kita mendapatkan sebuah tujuan yang
ingin kita capai maka kita harus disiplin. Tanpa disiplin kita tidak akan
berhasil. Kelima, kita harus menyempurnakan rencana kita dengan kegiatan yang
sunguh-sungguh. Keenam, jika kita memang banyak kagiatan atau kebutuhan maka
kita harus membuat skala prioritas.
0 komentar:
Posting Komentar