Kecuali
cinta. Ia tak dapat diterka. Tapi dapat terasa dalam dada. Cinta jangan dicari.
Ia akan datang di waktu yang tek pernah terpikirkan. Karena tak terlihat ia
menjadi nyata.
Kenyataannya
membuat orang bertambah menjadi. Menjadi apa saja. Yang diam menjadi riang.
Yang lengang menjadi riuh. Ia bergejolak.
Tak dapat
dihentikan oleh apa pun. Dan pada saatnya ia tak pernah salah. Ia hadir dimana
saja sekehendaknya.
Tak
peduli apa itu berada di ujung dunia. Pun tak peduli apa yang orang katakan
padanya. Ia bisa menghancurkan apa yang tidak bisa dihancurkan.
Ia
menerjang ombak. Ia menghantam badai. Ia bersahabat dalam kegelapan yang
menjadikannya terang.
Ia
mengalir seperti air. Ia berbelok di tikungan tajam tanpa aling-aling. Ia
bermain dengan irama yang mendebar. Ia memesona.
Ia tak
lekang dikungkung zaman. Tak habis ditelan waktu. Tak pernah ia berbohong,
meski kadang orangnyalah yang pura-pura tak merasa. Ia jujur dengan
kejujurannya.
Jika kamu
bertanya mengapa aku mencintaimu, aku menjawab aku mencintaimu karena cinta,
kemudian kamu bertanya lagi, apa itu cinta, dan aku jawab cinta itu kamu.
0 komentar:
Posting Komentar