aku melihat langit mengubah warnanya menjadi pekat
meski jam di dinding itu masih menunjukkan pukul 16.12
begitupun mentari di pagi hari, ia seakan-akan terlambat datang
sebab ia baru muncul saat jarum jam di tangan menunjuk ke arah angka tujuh
dulu, di rumahmu..langit menjadi hitam
saat jarum jam menjadi lurus satu garis vertikal
menyentuh angka enam dan dua belas
begitu pun perubahan warna di pagi hari, sama saja
tiga ekor burung merpati menclok di atas tiang lampu jalan umum
mereka menyapa manusia yang sibuk dikejar waktu
padahal, saat itu cuaca dingin menusuk tulang
aku ingin..
suatu saat nanti, kau sekuat burung yang kuat menahan ganasnya dingin
malah bercengkerama dan berseri bersama rekannya
aku ingin..
kau sekuat pohon yang ditanam di tempat empat musim
ia tak lekang dihantam ganasnya cuaca yang tak menentu,
aku ingin..
kau sekuat tentara yang menaklukkan kerajaan terkuat konstantinopel
aku ingin..
kau pun sehebat pimpinannya yang mengatur penaklukan..
ah, itu hanya sebuah keinginan
lantas, masihkah kau risaukan?
sedetik kemudian kau pun menjawab
"rencakanan dan laksanakan."
Ankara, Ahad, 20 Desember 2009, Pukul 00.42 WT
0 komentar:
Posting Komentar