Kamis, 31 Juli 2014

Mengucapkan Selamat Idul Fitri Lebih Awal


Mengapa saya mengucapkan selamat Idul Fitri lebih awal, itu mungkin pertanyaan beberapa teman saya ketika mereka menerima pesan pendek melalui bbm, whatsapp, dan sms. Sebenarnya pengennya sih saya mengucapkan secara langsung kepada semua teman saya itu dengan bertemu secara fisik. Namun nyatanya itu mustahil, karena mereka tersebar di berbagai kota dan negara.

Akhirnya, saya berusaha untuk menyapa dan mengucapkan selamat kepada teman-teman saya yang ada dalam daftar teman, baik di bbm, wa maupun sms dengan menyebutkan namanya. Rasanya kurang etis ketika saya mengirim satu pesan untuk semua dengan menggunakan fitur BC yang ada di bbm. Saya coba menggunakan logika, jika saya yang menerima pesan selamat Idul Fitri dengan BC saya juga sedikit enggan untuk membacanya. Bahkan saya jarang membaca pesan bbm yang dikirim melalui jalur BC di ponsel saya.

Saya terinspirasi dari salah satu twit yang menyebutkan bahwa salah satu pengguna twitter menerima pesan selamat Idul Fitri dari bosnya atau atasannya dengan menuliskan nama dan menyapanya langsung. Beberapa senior saya juga begitu, menyapa dengan menyebut nama saya, dengan pesan yang simpel namun langsung to the point. Ini sebenarnya tidak mudah, karena membutuhkan waktu yang lumayan untuk menyapa ratusan orang yang ada di daftar teman.

Adanya gawai atau gadget yang memberikan kemudahan untuk berkirim ucapan bukan berarti tanpa etika. Perlu adanya kepekaan. Ketika kita tidak bisa bertemu secara langsung, setidaknya kita sudah mencoba menghubunginya secara pribadi dengan menyebutkan nama dan menyapanya, meski melalui pesan pendek.

Maka pada akhirnya saya memilih mengucapkan selamat idul fitri lebih awal, ini bukan karena saya berlebaran terlebih dahulu melainkan saya ingin menyapa dan mengucapkan terlebih dahulu. Karena pas hari H nya saya pasti sibuk dengan berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahim ke tetangga, berkungjung ke rumah saudara dan berziarah ke makam. Dan ponsel saya di hari Idul Fitri lebih banyak menganggurnya. Lagi pula tidak rugi juga jika sehari tanpa gawai, bahkan akan lebih terasa nikmat.

Terakhir, untuk pembaca yang baik hati, saya ucapkan terimakasih dan semoga belum terlambat untuk saya ucapkan Selamat Idul Fitri 1435 H, mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna waminkum. Kullu sanah wa antum bikhair.

0 komentar:

Posting Komentar