Mengapa saya mengucapkan selamat Idul Fitri lebih awal, itu
mungkin pertanyaan beberapa teman saya ketika mereka menerima pesan pendek
melalui bbm, whatsapp, dan sms. Sebenarnya pengennya sih saya
mengucapkan secara langsung kepada semua teman saya itu dengan bertemu secara
fisik. Namun nyatanya itu mustahil, karena mereka tersebar di berbagai kota dan
negara.
Akhirnya, saya berusaha untuk menyapa dan mengucapkan
selamat kepada teman-teman saya yang ada dalam daftar teman, baik di bbm, wa maupun
sms dengan menyebutkan namanya. Rasanya kurang etis ketika saya mengirim satu pesan
untuk semua dengan menggunakan fitur BC yang ada di bbm. Saya coba menggunakan
logika, jika saya yang menerima pesan selamat Idul Fitri dengan BC saya juga
sedikit enggan untuk membacanya. Bahkan saya jarang membaca pesan bbm yang
dikirim melalui jalur BC di ponsel saya.
Saya terinspirasi dari salah satu twit yang menyebutkan
bahwa salah satu pengguna twitter menerima pesan selamat Idul Fitri dari bosnya
atau atasannya dengan menuliskan nama dan menyapanya langsung. Beberapa senior
saya juga begitu, menyapa dengan menyebut nama saya, dengan pesan yang simpel
namun langsung to the point. Ini sebenarnya tidak mudah, karena
membutuhkan waktu yang lumayan untuk menyapa ratusan orang yang ada di daftar
teman.
Adanya gawai atau gadget yang memberikan kemudahan
untuk berkirim ucapan bukan berarti tanpa etika. Perlu adanya kepekaan. Ketika kita
tidak bisa bertemu secara langsung, setidaknya kita sudah mencoba
menghubunginya secara pribadi dengan menyebutkan nama dan menyapanya, meski
melalui pesan pendek.
Maka pada akhirnya saya memilih mengucapkan selamat idul
fitri lebih awal, ini bukan karena saya berlebaran terlebih dahulu melainkan
saya ingin menyapa dan mengucapkan terlebih dahulu. Karena pas hari H nya saya
pasti sibuk dengan berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahim ke tetangga,
berkungjung ke rumah saudara dan berziarah ke makam. Dan ponsel saya di hari
Idul Fitri lebih banyak menganggurnya. Lagi pula tidak rugi juga jika sehari
tanpa gawai, bahkan akan lebih terasa nikmat.
Terakhir, untuk pembaca yang baik hati, saya ucapkan terimakasih dan semoga belum terlambat untuk saya ucapkan Selamat Idul Fitri 1435 H, mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna waminkum. Kullu sanah wa antum bikhair.
0 komentar:
Posting Komentar