(Catatan Perjalanan
Haji Bagian-7)
Ayah saya pernah
bilang, mengatur manusia lebih susah ketimbang yang lainnya. Tak terbayangkan
jutaan manusia berkumpul di kota suci Mekkah. Dengan tujuan yang sama yakni
melaksanakan ibadah haji.
Jutaan manusia itu
datang dari berbagai negara, suku, bahasa, dan budaya yang berbeda. Perbedaan
ini lebih menyulitkan para petugas haji. Perlu satu komando.
Coba sejenak kita
bayangkan, bagaimana jutaan orang itu melaksanakan thawaf memutari kabah dalam
satu waktu.
Meski Masjidil Haram itu
luas, namun dalam satu waktu musim haji, semua orang berlomba untuk meraih
tempat yang terbaik yaitu dekat dengan kabah, jadi sempit juga masjid itu.
Jika waktu shalat tiba,
petugas haji dari pemerintah Arab Saudi baik dari kepolisian, tentara, atau
petugas dari kemeneterian yang bersangkutan memiliki kata-kata yang ampuh.
Yaitu, thariq dan harriq.
Ya, anda betul, tharriq
dan harriq itu bukanlah nama orang. Secara bahasa thariq artinya jalan dan
harriq artinya bergeraklah.
Kata thariq digunakan
saat petugas ingin membuka jalan jika jalan itu penuh sesak oleh para jemaah.
Namun, kata-kata thariq juga bukan hanya digunakan oleh para petugas melainkan
juga digunakan oleh jemaah yang ingin keluar dari lingkaran thawaf.
Sementara kata harriq
hanya digunakan oleh para petugas, khususnya petugas lalu lintas. Kata harriq
digunakan saat lautan manusia juga antrian kendaraan di jalan raya tak bergerak
alias macet.
Menggunakan pengeras
suara sang polisi lalu lintas dengan lantang berteriak "Harriq, harriq,
ya, hajj!" atau bergeraklah wahai haji. Dan terbukalah jalan itu meski
agak lama.
Dua kata thariq dan harriq ini begitu populer di kalangan jemaah
haji.
Misalnya, di suatu
waktu dua orang jemaah haji sedang membawa koper tapi jalannya terhalang oleh
kami yang sedang berdiri. Kami pun mempersilahkannya untuk melintas.
Eh, salah satu diantara
kami ada yang mengatakan, "Tharriq ya hajj, harriq ya hajj," ujar
kawan saya. Mereka tidak marah malah spontan kedua jemaah haji itu tertawa.
Ada juga cerita yang
tak kalah seru. Suatu ketika seorang polisi mampir ke pemondokan haji Indonesia
untuk buang air kecil di toilet yang berada di luar gedung.
Saat polisi itu berada
di toilet, kawan saya yang sedang mengantre di depan toilet dengan lantang
mengatakan, "Harriq, harriq." Tak lebih dari dua menit sang polisi
segera keluar dari toilet dan menghilang begitu saja.
Dan semua orang yang
berada di sekitar itu tak kuat menahan tawa. Maka pecahlah keheningan di sore
itu dengan tertawa melihat aksi konyol kawan saya. Mungkin karma. Ah, dasar
iseng.
0 komentar:
Posting Komentar